Laporan Langsung Tim HASI Dari Suriah DETIK ISLAMI - NEWS Dari beberapa pemuda paramedis di klinik yang kami (Tim Hilal Ahmar Society Indonesia/HASI) singgahi hari ini, ada seorang pemuda asal Latakia. Namanya Aiman, usia 22 tahun. Seperti kebanyakan warga Suriah lainnya, pemuda yang sempat mengenyam kuliah Fakultas Kedokteran selama tiga tahun ini sangat ramah menyambut kami. “Saya berhenti kuliah untuk bergabung dengan teman-teman lain, merawat rakyat yang dizalimi penguasa kami sendiri,” tuturnya kepada Tim HASI. Tanpa kami minta, dengan runut Aiman menceritakan ihwal revolusi yang memakan banyak korban jiwa kawan dan kerabatnya. Termasuk aktivitasnya di awal revolusi meletus, Januari 2010 silam. “Bibit perlawanan ini kami tanam dari masjid. Demonstrasi rutin kami lakukan usai shalat Jumat,” ungkapnya mulai bercerita. “Mengapa shalat Jumat? Karena satu-satunya wadah berkumpul yang tidak bisa dicegah oleh pemerintah adalah shalat Jumat.” “Kami tak punya senjata apapun, sela...
DETIK ISLAMI - SEPUTAR MASJID Kali ini Seputar Masjid Akan Membahas Sedikit Tentang Masjid Muslim India KUALA LUMPUR - Sultan Selangor, Syarafuddin Idris Shah, telah membuka Masjid Muslim India, sebuah Masjid yang direnovasi dan dilindungi oleh etnis India yang telah menjadi simbol dari toleransi. Berbicara pada pembukaan Jumat, dia menunjukkan bahwa Masjid ini terletak di tengah-tengah beberapa gereja dan kuil Hindu Dasn Gurdwara Sikh. "Kaum muslimin harus mengingatkan diri mereka akan kebutuhan untuk bersatu dengan semuanya. Masjid Muslim India dikenal di semua kalangan di Klang Valley dan di seluruh Selangor. Jadi itu adalah ikon persatuan dan persaudaraan di kalangan umat Islam Klang meskipun mereka datang dari etnis yang berbeda," katanya. Syarafuddin menambahkan bahwa umat Islam India yang bermigrasi ke Malaysia dimulai pada 1400-an akibat perdagangan dan misionaris yang bekerja untuk menyebarkan Islam. Menurut dokumen menelusuri kedatangan Islam sampai...
DETIK ISLAMI - NEWS MENTERI Sains, Industri dan Teknologi Turki, Nihat Ergun mengatakan bahwa Turki saat ini telah bekerja untuk memproduksi rudal sendiri. Hal ini disampaikan Ergun kepada pers, hari Rabu (28/11). Menjawab pertanyaan apakah Turki akan menghasilkan rudal Patriots, Ergun mengatakan proyek rudal pertahanan dan proyek rudal lainnya, tidak akan diberi nama “Patriot,” seperti yang diproduksi oleh beberapa Negara anggota NATO. Ergun mengatakan semua tes pada sistem pertahanan rudal dengan nama SOM, yang berhasil menjangkau jarak dengan kisaran 250 km, sudah siap untuk diproduksi massal. Ia mengatakan studi yang bertujuan untuk melipatgandakan rentang jarak jangkauan juga telah dilakukan. Ergun mengatakan sistem rudal pertahanan juga semakin dikembangkan. Ia mengatakan dalam 10 tahun mendatang, Turki akan memobilisasi semua kualifikasi dan memenuhi kebutuhan fasilitas senjata militer sendiri.
Comments
Post a Comment