Kurang dari 24 Jam, Pejuang Suriah Berhasil Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Assad
DETIK ISLAMI - NEWS
DALAM waktu kurang dari 24 jam, pejuang pemberontak menggunakan rudal darat ke udara untuk menjatuhkan dua pesawat rezim Suriah di wilayah utara, dan hal ini menandai titik balik dalam perang mereka dengan pasukan thaghut Presiden Bashar al-Assad.
Sejak akhir Juli lalu, rezim Suriah telah menggunakan jet tempur mereka untuk menekan perlawanan pejuang pemberontak yang semakin tumbuh. Angkatan udara Suriah sering membombardir wilayah yang dikuasai pejuang pemberontak di seluruh negeri, sehingga menyebabkan tingginya korban yang jatuh.
Tetapi pada Rabu pagi kemarin (28/11/2012), pejuang pemberontak berhasil menembak jatuh pesawat tempur rezim di provinsi utara Aleppo, kata seorang wartawan AFP.
Pesawat tempur tersebut jatuh setelah dihantam oleh sebuah ledakan besar, membuat asap hitam tebal naik ke langit, kata wartawan yang melihat hanya beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
Para pejuang pemberontak hari sebelumnya juga telah menjatuhkan sebuah helikopter militer untuk pertama kalinya.
“Ini adalah titik balik,” kata Riad Kahwaji, pakar di Analisis Militer Institut untuk Timur Dekat dan Teluk (INEGMA).
“Jika angkatan udara Suriah mulai kehilangan beberapa pesawat mereka setiap hari, hal ini akan menjadi titik balik penting karena rezim akan kehilangan keunggulannya dan tidak akan lagi dapat menggunakan sarana utamanya melakukan serangan yang kuat secara efektif,” kata Kahwaji kepada AFP.
Serangan Rabu kemarin, diklaim dilakukan oleh kelompok pejuang Tentara Pembebasan Suriah, terjadi di dekat pangkalan Syaikh Suleiman, garnisun terakhir yang berada di tangan pemerintah yang terletak antara kota kedua Suriah dan perbatasan Turki.
Puluhan pejuang pemberontak bergegas ke tempat kejadian beberapa menit setelah pesawat tempur rezim ditembak jatuh, sambil meneriakkan “Allahu Akbar!”
Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris, menegaskan bahwa pesawat tempur Assad jatuh karena serangan rudal.
Sementara beberapa saksi mata memberikan versi yang sama, yang lain mengatakan pejuang pemberontak menggunakan senapan anti-pesawat untuk menyerang pesawat tempur Assad.
Pejuang pemberontak di Tourmanin mengatakan gerilyawan anggota kelompok Ahrar Daret Ezza kelompok, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
“Pesawat itu memiliki waktu untuk menjatuhkan bom, sesaat sebelum jatuh,” seorang saksi mata mengatakan kepada AFP.
Kecelakaan itu menyebabkan ledakan yang mudah didengar beberapa kilometer jauhnya.
Kedua pilot di dalam pesawat berhasil keluar sebelum pesawat meledak, dengan salah satu dari mereka ditangkap setelah melakukan pendaratan parasut, kata saksi mata. Namun nasib pilot kedua tidak diketahui.
Pesawat temput itu adalah pesawat pemerintah kedua yang telah ditembak jatuh oleh pejuang pemberontak menggunakan rudal dalam waktu kurang dari 24 jam.
DALAM waktu kurang dari 24 jam, pejuang pemberontak menggunakan rudal darat ke udara untuk menjatuhkan dua pesawat rezim Suriah di wilayah utara, dan hal ini menandai titik balik dalam perang mereka dengan pasukan thaghut Presiden Bashar al-Assad.
Sejak akhir Juli lalu, rezim Suriah telah menggunakan jet tempur mereka untuk menekan perlawanan pejuang pemberontak yang semakin tumbuh. Angkatan udara Suriah sering membombardir wilayah yang dikuasai pejuang pemberontak di seluruh negeri, sehingga menyebabkan tingginya korban yang jatuh.
Tetapi pada Rabu pagi kemarin (28/11/2012), pejuang pemberontak berhasil menembak jatuh pesawat tempur rezim di provinsi utara Aleppo, kata seorang wartawan AFP.
Pesawat tempur tersebut jatuh setelah dihantam oleh sebuah ledakan besar, membuat asap hitam tebal naik ke langit, kata wartawan yang melihat hanya beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
Para pejuang pemberontak hari sebelumnya juga telah menjatuhkan sebuah helikopter militer untuk pertama kalinya.
“Ini adalah titik balik,” kata Riad Kahwaji, pakar di Analisis Militer Institut untuk Timur Dekat dan Teluk (INEGMA).
“Jika angkatan udara Suriah mulai kehilangan beberapa pesawat mereka setiap hari, hal ini akan menjadi titik balik penting karena rezim akan kehilangan keunggulannya dan tidak akan lagi dapat menggunakan sarana utamanya melakukan serangan yang kuat secara efektif,” kata Kahwaji kepada AFP.
Serangan Rabu kemarin, diklaim dilakukan oleh kelompok pejuang Tentara Pembebasan Suriah, terjadi di dekat pangkalan Syaikh Suleiman, garnisun terakhir yang berada di tangan pemerintah yang terletak antara kota kedua Suriah dan perbatasan Turki.
Puluhan pejuang pemberontak bergegas ke tempat kejadian beberapa menit setelah pesawat tempur rezim ditembak jatuh, sambil meneriakkan “Allahu Akbar!”
Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris, menegaskan bahwa pesawat tempur Assad jatuh karena serangan rudal.
Sementara beberapa saksi mata memberikan versi yang sama, yang lain mengatakan pejuang pemberontak menggunakan senapan anti-pesawat untuk menyerang pesawat tempur Assad.
Pejuang pemberontak di Tourmanin mengatakan gerilyawan anggota kelompok Ahrar Daret Ezza kelompok, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
“Pesawat itu memiliki waktu untuk menjatuhkan bom, sesaat sebelum jatuh,” seorang saksi mata mengatakan kepada AFP.
Kecelakaan itu menyebabkan ledakan yang mudah didengar beberapa kilometer jauhnya.
Kedua pilot di dalam pesawat berhasil keluar sebelum pesawat meledak, dengan salah satu dari mereka ditangkap setelah melakukan pendaratan parasut, kata saksi mata. Namun nasib pilot kedua tidak diketahui.
Pesawat temput itu adalah pesawat pemerintah kedua yang telah ditembak jatuh oleh pejuang pemberontak menggunakan rudal dalam waktu kurang dari 24 jam.
Comments
Post a Comment